Mereka bilang "semua harus dilewati dengan kesabaran".
Biarkan hidup menggiling aku hingga datar sejajar bersama aspal dijalanan.
mereka tetap bilang "kamu harus kuat dan sabar".
lalu setelah tubuhku rata, tubuhku dicurahi aspal panas yang membuat semua kulitku gosong.
Mereka tetap bilang "bersemangatlah menghadapai semua ini".
sampai akhirnya aku diinjak beribu-ribu kaki-kaki nasib dan roda-roda kehidupan.
Dengan wajah mengejek mereka hanya mampu bilang "itulah nasibmu".
Dengan senang pula mereka menari diatas kedataran tubuhku yang telah digiling.
mereka bernyanyi-nyanyi melewati tubuhku ini sambil sesekali meludah diatas tubuhku yang resah.
namun aku masih tetap bersukur, meskipun menjadi sosok batu rapuh yang hanya akan ditimpa aspal, aku bahagia karena telah memberikan mereka kemudahan. namun sesekali ketika tubuhku rusak berlobang mereka akan mencibir karena mereka takut akan memakan korban kecelakaan.
ingin sekali aku berubah menjadi batu delima, batu kecubung bahkan intan berlian.
tapi mereka tetap bilang "dasar kau batu tetaplah batu tidak mungkin mendi sosok keju yang enak bahkan gula yang manis".
sambil putus asa sensorikku menelaah fakta keju dan gula ternyata hanyalah produk turunan dari tebu dan sapi perah. aku tau tebu dan sapi adalah dua mahluk hidup yang dipelihara atau dirawat karena memberikan hasil. tapi aku masih tetap bertanya-tanya APA penyusun material batu???.
aku tidak pernah tahu sampai sekarang batu terlahirkan dari rahim siapa?? mungkin didunia ini bukan hanya aku yang tidak tau asal usul batu. orang-orang hanya tau batu banyak digunung dan digunakan untuk bangunan dan konstruksi yang kasar lainnya.
mungkin apa kata mereka untuk saat sekarang masih dapat diakui kesahihannya memang sudah nasibku jadi seorang batu. tapi aku juga bangga jadi sosok batu karena batu dapat menyelami dasar lautan ketika dibuang kelautan walau tidak akan muncul lagi kepermukaan tapi aku juga cukup puas berada dibawah sana, karena aku akan menemukan keindahan lain dibawah laut yang tidak pernah aku temukan dipermukaan bumi.
Iska belasungkawa >>>>> iskaaja@yahoo.co.id
Biarkan hidup menggiling aku hingga datar sejajar bersama aspal dijalanan.
mereka tetap bilang "kamu harus kuat dan sabar".
lalu setelah tubuhku rata, tubuhku dicurahi aspal panas yang membuat semua kulitku gosong.
Mereka tetap bilang "bersemangatlah menghadapai semua ini".
sampai akhirnya aku diinjak beribu-ribu kaki-kaki nasib dan roda-roda kehidupan.
Dengan wajah mengejek mereka hanya mampu bilang "itulah nasibmu".
Dengan senang pula mereka menari diatas kedataran tubuhku yang telah digiling.
mereka bernyanyi-nyanyi melewati tubuhku ini sambil sesekali meludah diatas tubuhku yang resah.
namun aku masih tetap bersukur, meskipun menjadi sosok batu rapuh yang hanya akan ditimpa aspal, aku bahagia karena telah memberikan mereka kemudahan. namun sesekali ketika tubuhku rusak berlobang mereka akan mencibir karena mereka takut akan memakan korban kecelakaan.
ingin sekali aku berubah menjadi batu delima, batu kecubung bahkan intan berlian.
tapi mereka tetap bilang "dasar kau batu tetaplah batu tidak mungkin mendi sosok keju yang enak bahkan gula yang manis".
sambil putus asa sensorikku menelaah fakta keju dan gula ternyata hanyalah produk turunan dari tebu dan sapi perah. aku tau tebu dan sapi adalah dua mahluk hidup yang dipelihara atau dirawat karena memberikan hasil. tapi aku masih tetap bertanya-tanya APA penyusun material batu???.
aku tidak pernah tahu sampai sekarang batu terlahirkan dari rahim siapa?? mungkin didunia ini bukan hanya aku yang tidak tau asal usul batu. orang-orang hanya tau batu banyak digunung dan digunakan untuk bangunan dan konstruksi yang kasar lainnya.
mungkin apa kata mereka untuk saat sekarang masih dapat diakui kesahihannya memang sudah nasibku jadi seorang batu. tapi aku juga bangga jadi sosok batu karena batu dapat menyelami dasar lautan ketika dibuang kelautan walau tidak akan muncul lagi kepermukaan tapi aku juga cukup puas berada dibawah sana, karena aku akan menemukan keindahan lain dibawah laut yang tidak pernah aku temukan dipermukaan bumi.
Iska belasungkawa >>>>> iskaaja@yahoo.co.id
Gambar. Hasrol Julfiansyah
0 komentar:
Posting Komentar